Saya
iseng menulis tentang jilbab di laptop saya ini. Ini adalah pengalaman hidup
saya dari dulu sampai sekarang dan pandangan saya terhadap jilbab itu sendiri.
Dulu saya heran melihat wanita berjilbab, apalagi yang sampai memakai cadar
segala bersamaan dengan bajunya yang sangat tertutup rapat. Saya berfikir bahwa
wanita akan berkurang kecantikannya jika dia memakai jilbab. Secara logika,
mahkota perempuan adalah rambutnya. Dan bahkan sudah banyak treatment atau
perawatan rambut untuk menambah kecantikan si wanita. Dan saya salah satu
wanita yang memuja rambut itu sendiri. Segala perawatan telah saya lakukan,
untuk apa? Yaaah, dari pemikiran dangkal itu. Saya berfikir akan terlihat lebih
cantik. Astagfirullah!
Saya
ingat ketika saya masih SMP dan SMA dimana masa labil-labilnya anak muda. Saya sering
melihat teman-teman saya memakai jilbab saat sekolah. Perempuan muslim wajib
memakai jilbab sedangkan saya tidak pernah mengenakannya. Yang saya punya waktu
itu adalah selendang biasa. Saya sering sekali memperhatikan teman saya yang
berjilbab. Saya penasaran, hukum berjilbab itu seperti apa. Saya melihat mereka
disekolah berjilbab namun diluar sekolah itu seperti apa. Saya melihat mereka
disekolah berjilbab namun diluar sekolah mereka membuka jilbabnya memakai
pakaian T-shirt dan celana pendek alias hotpen. Bahkan dulu zaman saya masih
duduk dibangku sekolah ada teman saya yang memakai jilbab tetapi doyan berantem
sama orang lain. Astagfirullah! Apakah boleh? Apa dosanya setengah jika dia seperti
itu? Terlalu banyak pertanyaan dalam fikiran saya. Jujur, saya bukanlah orang
yang tau banyak tentang agama. Saya banyak membaca, melihat al-Quran dan google
searching tentang jilbab itu sendiri dan subhanallah banyak ilmu yang saya
dapat dari rasa penasaran ini. Ternyata bagi seorang muslimah baligh jilbab itu
wajib hukumnya, satu helai pun rambut yang terlihat oleh lelaki yang bukan
muhrimnya itu dosa. Lalu bagaimanakah jika kita punya ribuan helai rambut
bahkan jutaan helai rambut? Astagfirullah dunia telah membutakan saya bahkan
setelah 7 tahun saya akil baligh. Tak terbayang
betapa banyaknya dosa saya saat itu.
Saya
mulai membuka fikiran saya sejak bermimpi memakai jilbab sembari menangis. Alhamdulillah
sekarang saya sudah berjilbab. Jilbab menurut saya adalah komitmen dan tanggung
jawab. Sekali saya berjilbab maka tidak akan saya membukanya lagi. Sungguh saya
bukan ahli agama, bukan orang yang selalu berbuat baik, namun tidak berfikirkah
bahwa jilbab itu wajib bagi kita seorang muslimah? Maka saya mulai menunaikan
kewajiban kecil itu.
Jika
ingin menunaikan kewajiban kecil itu jangan menunggu ketika akhlak kita baik
dan jangan tunggu ini dan itu. Lalu bagaimana yang membuka menutup jilbab? Itu sih
wallahualam! Hanya Allah yang tau. Alhamdulillah ketika saya mulai berjilbab
(meskipun tidak pandai memakai dan terkesan asal asalan) sudah banyak berkah
yang dapat saya ambil. Ketika saya mulai berjilbab, maka tentulah hal baik akan
muncul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar