Kamis, 02 Januari 2014

What Do You Think About Agnostisisme ?

Émile Durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci.
Agnostisisme (

Agnostikisme) adalah suatu pandangan filsafat bahwa suatu nilai kebenaran dari suatu klaim tertentu yang umumnya berkaitan dengan teologi, metafisika, keberadaan Tuhan, dewa, dan lainnya yang tidak dapat diketahui dengan akal pikiran manusia yang terbatas. Seorang agnostik mengatakan bahwa adalah tidak mungkin untuk dapat mengetahui secara definitif pengetahuan tentang "Yang-Mutlak” atau, dapat dikatakan juga, bahwa walaupun perasaan secara subyektif dimungkinkan, namun secara obyektif pada dasarnya mereka tidak memiliki informasi dasar yang dapat diverifikasi secara rasional. Filsuf William L. Rowe menyatakan bahwa dalam arti sempit, bagaimanapun agnostisisme adalah pandangan bahwa manusia saat ini tidak memiliki pengetahuan yang diperlukan dan atau alasan untuk memberikan landasan secara rasional yang cukup untuk membenarkan keyakinan bahwa dewa/tuhan baik melakukan atau tidak ada. Dalam kedua hal ini maka agnostikisme mengandung unsur skeptisisme.
Perkembangan agnostisisme Masyarakat pada tahun 1869 untuk menggambarkan filsafat yang menolak semua klaim pengetahuan spiritual atau mistis. Para pemimpin gereja Kristen awal menggunakan kata Yunani "gnosis" (pengetahuan) untuk menggambarkan "pengetahuan spiritual". Agnostisisme tidak sama dengan pandangan keagamaan menentang gerakan keagamaan kuno "Gnostisisme" pada khususnya,. Huxley menggunakan istilah dalam lebih luas, pengertian yang lebih abstrak. Huxley mengidentifikasi "agnostisisme" bukan sebagai "kredo" melainkan sebagai "metode penyelidikan skeptik, berbasis bukti".
Dalam beberapa tahun terakhir, literature ilmiah yang berhubungan dengan ilmu saraf dan psikologi telah menggunakan kata itu dalam makna “tidak dapat diketahui”. Dalam literature teknis dan pemasaran, “agnostic” sering memiliki arti dekat dengan “independen”, misalnya “platform agnostic” atau “perangkat keras agnostic”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar